This is a file from the Wikimedia Commons
From Wikipedia, the free encyclopedia

Original file(3,201 × 2,134 pixels, file size: 3.99 MB, MIME type: image/jpeg)

Summary

Description
Bahasa Indonesia: Situs terpenting peninggalan Kerajaan Airlangga yang bernama Candi Belahan atau masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumber Tetek.

Candi Belahan terletak di suatu desa terpencil di Pasuruan. Secara administrasi, candi bersejarah ini masuk dalam kawasan Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Pananggungan, perjalanan menuju Candi Belahan tidaklah mudah, karena harus melewati jalan desa yang rusak, berliku, dan terjal. Menurut catatan sejarah masa kedinastian di Indonesia, Candi Belahan merupakan bangunan cagar budaya peninggalan Kerajaan Airlangga yang termasyur di Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai petirtaan, tempat pertapaan Prabu Airlangga beserta kedua permaisurinya, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Awalnya pada Candi Belahan terdapat arca yang diyakini sebagai arca Prabu Airlangga yang berwujud Dewa Wisnu dengan empat tangan, yaitu tangan kiri bagian belakang memegang sangka, sedangkan tangan kanan belakang menggenggam cakra, semacam senjata berupa roda bergerigi yang dapat mengakhiri segala kehidupan. Sementara kedua tangan yang lain membentuk sifat mudra, tulus bersemedi. Namun arca tersebut telah lama runtuh, dan hanya meninggalkan relungnya saja. Tepat di bawah arca Prabu Airlangga terdapat dua arca unik yang menggambarkan dua permaisuri, Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Keunikan kedua arca tersebut terletak pada sumber mata air yang keluar dari payudara. Mata air dari payudara ini merupakan simbol amarta, air yang dipercaya mampu memberikan kekuatan, penyembuhan, dan bagi yang meminum airnya, dapat memberikan khasiat awet muda. Meski Jawa Timur dilanda musim kemarau berkepanjangan, air dari petirtaan Candi Belahan tetap mengalir dan jatuh ke kolam berukuran 4×10 meter yang berada tepat di bawahnya.

Candi Belahan merupakan salah satu peninggalan masa kedinastian di Indonesia yang merepresentasikan tingginya nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat nusantara. Kekayaan ini sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan, sebagai aset yang tak ternilai harganya. Dibuka setiap hari, situs bersejarah Candi Belahan kerap dikunjungi oleh mahasiswa dan peneliti asing yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Kerajaan Airlangga, salah satu kerajaan besar Jawa Timur yang harus terpecah menjadi dua bagian karena perebutan kekuasaan.
Date
Source Own work
Author Ivuvisual

Licensing

I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license:
w:en:Creative Commons
attribution share alike
This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International license.
You are free:
  • to share – to copy, distribute and transmit the work
  • to remix – to adapt the work
Under the following conditions:
  • attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.


Information

Captions

Dewi Sri, Candi Belahan, East Java, Indonesia

Items portrayed in this file

depicts

0.01666666666666666666 second

68 millimetre

24 October 2019

image/jpeg

File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current 10:52, 31 August 2021 Thumbnail for version as of 10:52, 31 August 20213,201 × 2,134 (3.99 MB)IvuvisualUploaded own work with UploadWizard
The following pages on the English Wikipedia use this file (pages on other projects are not listed):

Metadata

This is a file from the Wikimedia Commons
From Wikipedia, the free encyclopedia

Original file(3,201 × 2,134 pixels, file size: 3.99 MB, MIME type: image/jpeg)

Summary

Description
Bahasa Indonesia: Situs terpenting peninggalan Kerajaan Airlangga yang bernama Candi Belahan atau masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumber Tetek.

Candi Belahan terletak di suatu desa terpencil di Pasuruan. Secara administrasi, candi bersejarah ini masuk dalam kawasan Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Pananggungan, perjalanan menuju Candi Belahan tidaklah mudah, karena harus melewati jalan desa yang rusak, berliku, dan terjal. Menurut catatan sejarah masa kedinastian di Indonesia, Candi Belahan merupakan bangunan cagar budaya peninggalan Kerajaan Airlangga yang termasyur di Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai petirtaan, tempat pertapaan Prabu Airlangga beserta kedua permaisurinya, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Awalnya pada Candi Belahan terdapat arca yang diyakini sebagai arca Prabu Airlangga yang berwujud Dewa Wisnu dengan empat tangan, yaitu tangan kiri bagian belakang memegang sangka, sedangkan tangan kanan belakang menggenggam cakra, semacam senjata berupa roda bergerigi yang dapat mengakhiri segala kehidupan. Sementara kedua tangan yang lain membentuk sifat mudra, tulus bersemedi. Namun arca tersebut telah lama runtuh, dan hanya meninggalkan relungnya saja. Tepat di bawah arca Prabu Airlangga terdapat dua arca unik yang menggambarkan dua permaisuri, Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Keunikan kedua arca tersebut terletak pada sumber mata air yang keluar dari payudara. Mata air dari payudara ini merupakan simbol amarta, air yang dipercaya mampu memberikan kekuatan, penyembuhan, dan bagi yang meminum airnya, dapat memberikan khasiat awet muda. Meski Jawa Timur dilanda musim kemarau berkepanjangan, air dari petirtaan Candi Belahan tetap mengalir dan jatuh ke kolam berukuran 4×10 meter yang berada tepat di bawahnya.

Candi Belahan merupakan salah satu peninggalan masa kedinastian di Indonesia yang merepresentasikan tingginya nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat nusantara. Kekayaan ini sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan, sebagai aset yang tak ternilai harganya. Dibuka setiap hari, situs bersejarah Candi Belahan kerap dikunjungi oleh mahasiswa dan peneliti asing yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Kerajaan Airlangga, salah satu kerajaan besar Jawa Timur yang harus terpecah menjadi dua bagian karena perebutan kekuasaan.
Date
Source Own work
Author Ivuvisual

Licensing

I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license:
w:en:Creative Commons
attribution share alike
This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International license.
You are free:
  • to share – to copy, distribute and transmit the work
  • to remix – to adapt the work
Under the following conditions:
  • attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.


Information

Captions

Dewi Sri, Candi Belahan, East Java, Indonesia

Items portrayed in this file

depicts

0.01666666666666666666 second

68 millimetre

24 October 2019

image/jpeg

File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current 10:52, 31 August 2021 Thumbnail for version as of 10:52, 31 August 20213,201 × 2,134 (3.99 MB)IvuvisualUploaded own work with UploadWizard
The following pages on the English Wikipedia use this file (pages on other projects are not listed):

Metadata


Videos

Youtube | Vimeo | Bing

Websites

Google | Yahoo | Bing

Encyclopedia

Google | Yahoo | Bing

Facebook